Sejarah Lengkap Sevilla FC: Kebanggaan Andalusia dari Tepi Sungai Guadalquivir

Sevilla Fútbol Club adalah salah satu klub tertua dan paling bersejarah di Spanyol, dengan akar yang kuat di wilayah Andalusia. Didirikan pada tanggal 25 Januari 1890 oleh sekelompok imigran asal Inggris yang tinggal dan bekerja di Sevilla, klub ini menjelma menjadi simbol kebanggaan masyarakat Andalusia dan menjadi kekuatan dominan dalam persepakbolaan Spanyol dan Eropa. Klub memainkan pertandingan resminya yang pertama pada tahun 1890 melawan Huelva Recreation Club, yang juga menjadi salah satu pertandingan sepak bola pertama di daratan Spanyol.
Pada awal abad ke-20, Sevilla FC mulai menunjukkan eksistensinya di dunia sepak bola Spanyol. Meskipun pada masa itu belum ada kompetisi nasional seperti La Liga, mereka kerap kali mendominasi kompetisi regional Andalusia. Pada tahun 1929, La Liga resmi digulirkan dan Sevilla masuk ke dalam Segunda División sebelum promosi ke divisi utama beberapa tahun kemudian. Klub ini menjuarai Copa del Rey untuk pertama kalinya pada tahun 1935, dan kemenangan itu menjadi pembuka jalan bagi era kejayaan yang lebih besar.

Masa keemasan Sevilla FC datang pada tahun 1940-an, terutama pada musim 1945–46 saat mereka berhasil menjuarai La Liga untuk pertama dan satu-satunya kalinya hingga kini. Saat itu, klub dihuni oleh pemain-pemain legendaris seperti Juan Arza dan Guillermo Campanal. Selain gelar liga, mereka juga memenangkan beberapa trofi Copa del Rey selama periode tersebut. Namun, setelah masa keemasan itu, Sevilla FC mengalami periode naik-turun. Mereka sempat terdegradasi dari La Liga beberapa kali dan mengalami kesulitan finansial yang cukup serius pada akhir abad ke-20.

Memasuki era modern, terutama sejak awal 2000-an, Sevilla FC mulai bangkit kembali dan menegaskan eksistensinya di kancah sepak bola Eropa. Di bawah arahan pelatih Juande Ramos, klub ini meraih pencapaian luar biasa dengan memenangkan UEFA Cup (sekarang UEFA Europa League) dua kali berturut-turut pada tahun 2006 dan 2007. Dominasi mereka di kompetisi ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sevilla FC memecahkan rekor sebagai klub dengan gelar terbanyak di ajang UEFA Europa League, yakni tujuh kali juara (2006, 2007, 2014, 2015, 2016, 2020, dan 2023). Rekor ini menegaskan identitas Sevilla sebagai "Raja Liga Europa" yang tak terbantahkan.

Prestasi mereka tidak hanya terbatas pada Eropa. Sevilla juga sukses di ajang domestik dengan menjuarai Copa del Rey pada tahun 2007 dan 2010, serta menjadi runner-up di berbagai ajang, termasuk Supercopa de España dan Super Cup UEFA. Klub juga dikenal sebagai tempat berkembangnya banyak pemain top dunia seperti Dani Alves, Ivan Rakitić, Jesús Navas, dan Ever Banega. Sistem scouting dan pengembangan pemain muda Sevilla menjadi salah satu yang paling sukses di Spanyol, dengan direktur olahraga seperti Monchi yang terkenal karena kemampuannya mendatangkan talenta muda berbakat dengan harga murah dan menjualnya dengan nilai tinggi.

Dalam hal identitas, Sevilla FC adalah simbol semangat masyarakat Andalusia — berapi-api, penuh emosi, dan memiliki gairah yang besar terhadap sepak bola. Stadion Ramón Sánchez Pizjuán, yang menjadi markas mereka sejak 1958, adalah salah satu stadion paling atmosferik di Spanyol, tempat di mana para pendukung Sevilla menciptakan suasana luar biasa dalam setiap pertandingan. Klub juga memiliki rivalitas sengit dengan Real Betis, klub sekota mereka, dalam duel yang dikenal sebagai "El Gran Derbi", salah satu derbi paling panas di dunia sepak bola.

Hingga saat ini, Sevilla FC tetap konsisten sebagai kekuatan yang tidak bisa diremehkan, baik di kompetisi domestik maupun internasional. Mereka tidak hanya membawa nama kota Sevilla, tetapi juga menjadi wakil kehormatan dari wilayah Andalusia. Dari masa awal yang sederhana hingga menjadi kekuatan besar di Eropa, sejarah Sevilla FC adalah cerminan dari kerja keras, kesetiaan, dan keberanian menghadapi tantangan.