Sejarah Lengkap Leicester City: Kembalinya Sang Juara Dongeng ke Premier League

Leicester City Football Club, yang dijuluki The Foxes, adalah salah satu klub yang paling menarik dalam sejarah sepak bola Inggris. Didirikan pada tahun 1884 dengan nama Leicester Fosse, klub ini kemudian berganti nama menjadi Leicester City pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I. Bermarkas di King Power Stadium, klub ini dikenal luas setelah kisah dongeng mereka menjuarai Premier League musim 2015/2016. Namun, jalan Leicester tidak selalu mulus — termasuk saat mereka harus turun ke Championship dan akhirnya promosi kembali ke Premier League pada musim 2023/2024.
Awal Mula dan Perjalanan Panjang
Selama sebagian besar sejarahnya, Leicester City adalah klub yang bolak-balik antara divisi pertama dan kedua. Mereka mencapai final FA Cup beberapa kali di era awal, namun selalu gagal menjadi juara — sampai akhirnya memenangkannya pada tahun 2021 setelah menundukkan Chelsea. Klub ini juga pernah menjuarai League Cup beberapa kali, termasuk pada 1964, 1997, dan 2000.
Dongeng Ajaib 2015/2016
Kisah yang membuat Leicester dikenal dunia terjadi pada musim 2015/16. Dengan pelatih Italia Claudio Ranieri, dan pemain-pemain yang awalnya dianggap "biasa" seperti Jamie Vardy, Riyad Mahrez, dan N’Golo Kanté, Leicester membuat kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris — mereka menjuarai Premier League dengan odds 5000 banding 1. Gelar ini adalah yang pertama dalam sejarah klub, dan menjadi kisah inspiratif yang dikenang hingga kini.
Setelah Masa Emas
Setelah menjuarai liga, Leicester tetap tampil solid di Premier League dan sempat lolos ke Liga Champions UEFA. Mereka juga meraih FA Cup pada 2021, gelar yang sebelumnya selalu lepas dari genggaman. Namun, setelah beberapa musim performa menurun dan pergantian pelatih yang kurang stabil, Leicester terdegradasi dari Premier League pada akhir musim 2022/2023.
Kebangkitan dan Promosi Kembali (2023/2024)
Tak butuh waktu lama bagi Leicester untuk bangkit. Mereka menunjuk pelatih asal Italia, Enzo Maresca, yang sebelumnya bekerja sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City. Di bawah arahannya, Leicester tampil luar biasa di Championship. Mereka mendominasi kompetisi dengan gaya bermain menyerang, ball-possession tinggi, dan keseimbangan antara pemain muda dan berpengalaman.
Pemain-pemain seperti Kiernan Dewsbury-Hall, Wilfred Ndidi, dan Jamie Vardy (yang tetap setia meski usia menua), memainkan peran penting dalam membawa klub kembali ke Premier League. Dengan fondasi kuat dan filosofi permainan modern yang progresif, Leicester berhasil promosi kembali ke Premier League pada akhir musim 2023/2024 sebagai salah satu tim terbaik divisi dua.
Kembali ke Panggung Tertinggi
Kembalinya Leicester ke Premier League bukan sekadar promosi biasa, melainkan kelanjutan dari perjalanan klub yang selalu sarat emosi, kejutan, dan semangat pantang menyerah. Sebagai mantan juara liga, mereka kembali dengan tekad besar untuk menunjukkan bahwa dongeng mereka belum berakhir — dan siap menulis babak baru dalam sejarah sepak bola Inggris.
Comments
Post a Comment