Sejarah Lengkap: Invasi Viking di Eropa (Abad ke-8 hingga ke-11)


Sejarah Lengkap: Invasi Viking di Eropa (Abad ke-8 hingga ke-11)


Invasi Viking adalah periode sejarah penting yang berlangsung dari abad ke-8 hingga ke-11, ketika kelompok bangsa Viking dari Skandinavia, yaitu dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Norwegia, Swedia, dan Denmark, melancarkan serangkaian serangan, penjarahan, dan kolonisasi di seluruh Eropa. Periode ini dikenal sebagai Zaman Viking atau Era Viking, dan ditandai oleh ekspansi militer, maritim, dan perdagangan bangsa Viking yang sangat mempengaruhi sejarah Eropa.


1. Asal-Usul Bangsa Viking


Viking adalah sebutan untuk para pelaut dan penakluk dari Skandinavia yang terkenal sebagai pelaut ulung, pedagang, dan penakluk. Mereka berasal dari tiga wilayah utama:

Norwegia: Banyak Viking dari Norwegia yang menjelajahi Kepulauan Inggris, Islandia, Greenland, dan hingga pantai Amerika Utara.

Swedia: Viking Swedia lebih sering terlibat dalam perdagangan dan penjelajahan ke timur, khususnya Rusia, Laut Baltik, dan Kekaisaran Bizantium.

Denmark: Viking Denmark sering kali menyerang dan menetap di Inggris dan Eropa Barat.


Istilah "Viking" sendiri berasal dari kata kerja dalam bahasa Norse Kuno, "vikingr," yang berarti pergi merampok atau berlayar untuk menjarah. Meskipun mereka sering kali diasosiasikan dengan kekerasan, Viking juga pedagang, penjelajah, dan pemukim yang mahir.


2. Serangan Awal (Abad ke-8 hingga ke-9)


Invasi Viking pertama kali tercatat dalam sejarah pada tahun 793 M, ketika Viking menyerang biara Lindisfarne di pantai timur laut Inggris. Serangan brutal ini menandai dimulainya Zaman Viking dan mengejutkan Eropa. Biara-biara sering kali menjadi sasaran utama karena kaya akan harta dan minim pertahanan.

Setelah Lindisfarne, serangan Viking menyebar dengan cepat ke seluruh Kepulauan Inggris dan Eropa Barat. Beberapa peristiwa penting dalam periode serangan awal termasuk:


Penjarahan Biara Jarrow (794 M) di Inggris.


Serangan di Irlandia dan pendirian Dublin sebagai pos perdagangan pada abad ke-9.

Serangan di Kerajaan Franka (sekarang Prancis) di bawah Kaisar Charlemagne, di mana Viking menyerbu sepanjang Sungai Seine dan bahkan mengepung Paris pada tahun 845 M.


3. Ekspansi Viking dan Pembentukan Pemukiman


Selain menyerang, Viking juga mendirikan koloni dan pemukiman permanen di banyak wilayah Eropa. Mereka tidak hanya dikenal sebagai penyerang, tetapi juga sebagai pedagang dan penjelajah.

Inggris: Salah satu pengaruh paling signifikan Viking terjadi di Inggris. Setelah serangan awal, Viking Denmark mulai menetap di wilayah yang dikenal sebagai Danelaw, yang mencakup bagian timur laut dan tengah Inggris. Pemimpin Viking yang terkenal, Guthrum, menandatangani Perjanjian Wedmore dengan Raja Alfred dari Wessex pada tahun 878 M, yang mengakui kekuasaan Viking di Danelaw.

Irlandia: Viking mendirikan kota-kota seperti Dublin, Waterford, dan Limerick di Irlandia, yang menjadi pusat perdagangan utama.

Prancis: Di Prancis, Viking menetap di wilayah yang kemudian dikenal sebagai Normandia. Pada tahun 911 M, Rollo, seorang pemimpin Viking, menandatangani perjanjian dengan Raja Charles III dari Prancis, yang memberinya wilayah Normandia dengan imbalan kesetiaan dan pertahanan dari serangan Viking lainnya.

Skotlandia dan Kepulauan: Viking juga menjelajahi dan menetap di Kepulauan Skotlandia, termasuk Orkney, Shetland, dan Hebrides, serta membentuk kerajaan kecil di Kepulauan Inggris.

Islandia, Greenland, dan Amerika Utara: Viking dari Norwegia terkenal dengan eksplorasi mereka di Samudra Atlantik Utara. Mereka mendirikan koloni di Islandia sekitar tahun 874 M, diikuti oleh koloni di Greenland pada tahun 986 M di bawah kepemimpinan Erik the Red. Pada awal abad ke-11, Leif Erikson, putra Erik the Red, mencapai pantai Amerika Utara, wilayah yang disebutnya sebagai Vinland (sekarang Newfoundland, Kanada), menjadikannya penjelajah Eropa pertama yang mencapai benua tersebut jauh sebelum Christopher Columbus.


4. Perang, Diplomasi, dan Penaklukan


Selama abad ke-9 hingga ke-11, Viking tidak hanya melakukan serangan tetapi juga terlibat dalam diplomasi, perdagangan, dan kadang-kadang berperang sebagai tentara bayaran. Beberapa peristiwa penting selama periode ini meliputi:

Perang di Inggris: Selama akhir abad ke-9 dan awal abad ke-10, Viking Denmark terus menantang kekuasaan Anglo-Saxon di Inggris. Pada akhirnya, Inggris berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan lokal di bawah Raja Athelstan pada tahun 927 M, yang dikenal sebagai raja pertama dari seluruh Inggris.

Pertempuran Stamford Bridge (1066 M): Salah satu peristiwa terakhir dari Zaman Viking terjadi pada 1066 M, ketika Raja Harald Hardrada dari Norwegia menyerang Inggris, tetapi dikalahkan oleh Raja Harold Godwinson dalam Pertempuran Stamford Bridge. Pertempuran ini sering dianggap sebagai akhir dari serangan Viking di Inggris.

Penaklukan Normandia: Viking Denmark dan Norsemen yang menetap di Normandia, dikenal sebagai Norman, pada akhirnya memainkan peran penting dalam penaklukan lebih lanjut di Eropa. Pada tahun 1066 M, William the Conqueror, keturunan Viking yang memerintah Normandia, menaklukkan Inggris dalam Pertempuran Hastings dan mendirikan Dinasti Norman di Inggris.


5. Pengaruh dan Dampak Jangka Panjang


Zaman Viking berakhir secara bertahap pada abad ke-11, tetapi pengaruh mereka terhadap sejarah Eropa sangat signifikan. Beberapa dampak jangka panjang dari invasi Viking meliputi:

Perubahan Politik dan Geografis: Penyerangan dan kolonisasi Viking menyebabkan perubahan besar dalam struktur politik dan geografis Eropa. Wilayah seperti Inggris, Prancis, dan Irlandia mengalami perubahan kekuasaan, sementara koloni Viking di Islandia, Greenland, dan Rusia menjadi fondasi bagi peradaban baru.

Penyebaran Budaya Viking: Meskipun Viking dikenal karena kekerasan mereka, mereka juga berkontribusi pada penyebaran budaya, teknologi, dan agama. Bahasa Norse memengaruhi bahasa Inggris dan Prancis kuno, sementara seni dan teknologi maritim mereka diperkenalkan ke banyak wilayah.

Kristenisasi Viking: Pada akhirnya, bangsa Viking mulai menerima agama Kristen pada abad ke-10 dan ke-11, diikuti oleh integrasi ke dalam kekuasaan Kristen Eropa. Penaklukan oleh bangsa Viking sering kali diikuti oleh konversi mereka ke agama Kristen, baik melalui perang atau perjanjian dengan penguasa Kristen.

Warisan dalam Mitologi dan Sejarah: Mitologi Viking yang kaya, termasuk dewa-dewa seperti Odin, Thor, dan Freya, terus mempengaruhi budaya Eropa dan dunia hingga saat ini. Sejarah Viking juga menjadi bagian integral dari identitas nasional negara-negara Skandinavia modern.


6. Akhir Zaman Viking


Meskipun tidak ada satu peristiwa tunggal yang menandai akhir Zaman Viking, serangkaian perubahan internal dan eksternal mengakhiri era invasi Viking. Dengan penyebaran Kristen di Skandinavia, berkembangnya monarki yang lebih kuat, serta munculnya kerajaan-kerajaan Eropa yang lebih mampu bertahan dari serangan maritim, ekspansi Viking mulai surut pada abad ke-11.

Peristiwa besar yang sering dianggap sebagai tanda akhir dari Zaman Viking termasuk:

Penaklukan Norman atas Inggris oleh William the Conqueror pada tahun 1066 M.

Kristenisasi Skandinavia dan penguatan kerajaan-kerajaan seperti Norwegia, Swedia, dan Denmark.

Dengan akhir invasi Viking, Eropa memasuki periode stabilisasi dan pertumbuhan yang kemudian memunculkan era Feodalisme dan Abad Pertengahan Tinggi. Namun, warisan Viking terus hidup dalam berbagai aspek budaya, sejarah, dan geopolitik Eropa.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Lengkap Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat (1950-an hingga 1960-an) - Perjuangan untuk hak-hak sipil dan pembebasan rasial

Sejarah Lengkap Perjanjian Versailles (1919) - Akhir Perang Dunia I dan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa