Sejarah Lengkap Bhinneka Tunggal Ika


Sejarah Lengkap Bhinneka Tunggal Ika


"Bhinneka Tunggal Ika" adalah semboyan nasional Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa Kuno, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Semboyan ini mencerminkan keberagaman etnis, budaya, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia, tetapi tetap menunjukkan kesatuan sebagai sebuah bangsa. Berikut adalah sejarah dan makna di balik semboyan tersebut:

Asal Usul Semboyan


Istilah "Bhinneka Tunggal Ika" pertama kali tercatat dalam karya sastra kuno Indonesia, yaitu dalam buku Sutasoma, yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Karya ini merupakan sebuah puisi yang mengandung filosofi dan ajaran tentang kesatuan di tengah keberagaman. Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit, mengajarkan bahwa meskipun masyarakat terdiri dari berbagai suku dan budaya, mereka tetap harus bersatu sebagai satu bangsa.

Makna Filosofis


Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" mencerminkan pandangan bahwa perbedaan di antara berbagai suku, bahasa, dan agama di Indonesia harus diterima dan dihargai. Semboyan ini menekankan pentingnya toleransi, saling menghormati, dan kerjasama di antara masyarakat Indonesia yang beraneka ragam. Hal ini menjadi fondasi bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Penggunaan Resmi



Pada masa kemerdekaan Indonesia, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" diangkat menjadi salah satu dari tiga pilar negara, bersama dengan Pancasila dan UUD 1945. Pada 18 Agustus 1945, setelah proklamasi kemerdekaan, semboyan ini mulai digunakan secara resmi sebagai lambang persatuan bangsa. Semboyan ini juga tercantum dalam lambang negara Garuda Pancasila, yang menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga persatuan di tengah keragaman.

Pentingnya dalam Sejarah dan Kebudayaan

Semboyan ini menjadi penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan perpecahan dan konflik. "Bhinneka Tunggal Ika" berfungsi sebagai pengingat bahwa keragaman adalah kekuatan bangsa Indonesia dan harus dijaga. Selama periode perjuangan kemerdekaan, semboyan ini memotivasi berbagai kelompok etnis dan komunitas untuk bersatu melawan penjajahan.

Relevansi di Era Modern



Di era modern, "Bhinneka Tunggal Ika" tetap relevan dalam konteks masyarakat yang semakin global dan plural. Dengan adanya berbagai tantangan seperti intoleransi, konflik antaragama, dan diskriminasi, semboyan ini diharapkan menjadi pedoman untuk memelihara kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat. Berbagai program dan inisiatif juga dicanangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara berbagai kelompok etnis dan agama di Indonesia.

Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" adalah cerminan dari identitas nasional Indonesia yang kaya akan keberagaman. Semboyan ini mengajak setiap warga negara untuk saling menghormati dan berkontribusi pada keutuhan bangsa, menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersatu dalam perbedaan.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Lengkap Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat (1950-an hingga 1960-an) - Perjuangan untuk hak-hak sipil dan pembebasan rasial

Sejarah Lengkap Perjanjian Versailles (1919) - Akhir Perang Dunia I dan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa