Sejarah Lengkap Perjanjian Linggarjati (15 November 1946 - 15 Desember 1946)
1. Latar Belakang
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda berusaha kembali menguasai Indonesia dengan bantuan Sekutu.
Pertempuran antara Indonesia dan Belanda semakin meningkat, terutama di Jakarta, Surabaya, Ambarawa, dan Medan.
Inggris, yang bertindak sebagai penengah, mengusulkan perundingan antara Indonesia dan Belanda untuk menghindari perang berkepanjangan.
Perundingan dimulai pada Oktober 1946 di Linggarjati, dengan mediasi Lord Killearn dari Inggris.
2. Isi Perjanjian Linggarjati
Dalam perjanjian ini, Belanda akhirnya mengakui Indonesia secara terbatas, dengan beberapa kesepakatan utama:
Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari Jawa, Sumatra, dan Madura.
Belanda dan Indonesia akan bekerja sama untuk membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS) sebelum 1 Januari 1949.
RIS akan menjadi bagian dari Uni Indonesia-Belanda, dengan Ratu Belanda sebagai kepala simbolis.
Pasukan Belanda secara bertahap akan ditarik dari wilayah Indonesia.
3. Dampak dan Akhir Perjanjian
Banyak pihak di Indonesia tidak puas dengan perjanjian ini, terutama karena wilayah yang diakui masih sangat terbatas.
Belanda melanggar perjanjian dengan melancarkan Agresi Militer I pada 21 Juli 1947, yang membuat perjanjian ini tidak lagi berlaku.
Perjanjian Linggarjati menjadi salah satu upaya diplomasi Indonesia yang akhirnya gagal karena pengkhianatan Belanda.
Meskipun akhirnya tidak berjalan sesuai harapan, Perjanjian Linggarjati tetap menjadi langkah awal dalam perjuangan diplomasi Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan.
Comments
Post a Comment