Sejarah Lengkap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations (PBB) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan dengan tujuan utama untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa, serta memajukan kerja sama internasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global. Lahirnya PBB tidak lepas dari pengalaman pahit yang ditinggalkan oleh dua perang dunia yang menghancurkan kehidupan jutaan orang di berbagai belahan dunia.
Cikal bakal PBB bermula setelah berakhirnya Perang Dunia I, ketika Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations) dibentuk pada tahun 1919 melalui Perjanjian Versailles. Namun, organisasi ini gagal mencegah terjadinya Perang Dunia II karena lemahnya struktur dan kurangnya kekuatan untuk mengambil tindakan tegas terhadap agresi militer yang dilakukan oleh negara-negara seperti Jerman Nazi, Italia Fasis, dan Jepang.
Setelah Perang Dunia II meletus dan menyebabkan kehancuran yang jauh lebih besar, kebutuhan akan organisasi internasional yang lebih kuat dan efektif menjadi semakin jelas. Pada 1 Januari 1942, dalam masa perang, 26 negara yang tergabung dalam Sekutu menandatangani Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai bentuk komitmen mereka untuk melawan negara-negara Poros dan membangun dunia yang lebih aman dan damai setelah perang berakhir.
Langkah penting menuju pendirian PBB dimulai dengan Konferensi Dumbarton Oaks yang diselenggarakan di Washington D.C., Amerika Serikat, pada tahun 1944. Dalam konferensi tersebut, empat negara besar — Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan Tiongkok — merancang struktur dan tujuan organisasi internasional baru pengganti Liga Bangsa-Bangsa. Kemudian pada 25 April 1945, Konferensi San Francisco diadakan dan dihadiri oleh perwakilan dari 50 negara untuk menyusun Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Charter).
Akhirnya, pada 24 Oktober 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa resmi berdiri setelah Piagam PBB diratifikasi oleh lima negara utama — Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, dan Tiongkok — serta mayoritas negara peserta konferensi. Tanggal ini kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari PBB (United Nations Day).
Markas besar PBB berlokasi di New York City, Amerika Serikat. Organisasi ini memiliki enam organ utama, yaitu Majelis Umum (General Assembly), Dewan Keamanan (Security Council), Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), Dewan Perwalian (Trusteeship Council), Mahkamah Internasional (International Court of Justice), dan Sekretariat (Secretariat).
Dewan Keamanan merupakan organ yang paling kuat karena memiliki wewenang untuk mengambil tindakan militer dan sanksi ekonomi demi menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan (AS, Rusia, Inggris, Prancis, dan Tiongkok) memiliki hak veto, yaitu kekuasaan untuk membatalkan keputusan meskipun disetujui oleh mayoritas.
Sejak didirikan, PBB telah memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan dunia internasional. PBB aktif dalam misi penjaga perdamaian di negara-negara konflik, membantu penyelesaian sengketa internasional, memberikan bantuan kemanusiaan dalam bencana, serta memajukan hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai badan di bawah naungannya seperti WHO, UNICEF, UNHCR, dan UNESCO.
Meskipun menghadapi banyak tantangan seperti konflik kepentingan antarnegara anggota, kritik terhadap ketimpangan kekuasaan di Dewan Keamanan, dan kurangnya efektivitas dalam beberapa konflik, PBB tetap menjadi forum penting dalam diplomasi internasional dan harapan global untuk dunia yang lebih damai dan berkeadilan.
Comments
Post a Comment