Sejarah Lengkap: Majapahit Menguasai Hampir Seluruh Wilayah Asia Tenggara

Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terbesar terakhir di Nusantara yang berdiri sekitar tahun 1293 M – akhir abad ke-15 M. Didirikan oleh Raden Wijaya, Majapahit mencapai puncak kejayaan di bawah Raja Hayam Wuruk (1350–1389) dengan dukungan Mahapatih legendaris, Gajah Mada.
Ambisi Nusantara: Sumpah Palapa
Gajah Mada mencanangkan Sumpah Palapa, yaitu tekad untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara. Melalui kekuatan militer, diplomasi, dan aliansi, Majapahit berhasil memperluas pengaruhnya secara masif.
Wilayah Kekuasaan Majapahit
Berdasarkan sumber seperti Negarakertagama (ditulis oleh Mpu Prapanca tahun 1365 M), Majapahit menguasai atau memiliki pengaruh besar atas hampir seluruh wilayah Asia Tenggara bagian maritim, meliputi:
Pulau Jawa (pusat pemerintahan)
Sumatera (termasuk Aceh, Sriwijaya, Melayu, Jambi)
Kalimantan
Sulawesi
Bali
Nusa Tenggara
Maluku (wilayah rempah)
Papua Barat
Semenanjung Malaya
Singapura (Tumasik)
Brunei dan sebagian Filipina bagian selatan
Wilayah-wilayah ini umumnya berada di bawah pengaruh politik, ekonomi, atau budaya Majapahit. Beberapa merupakan bawahan langsung, sementara yang lain tunduk sebagai sekutu atau mitra dagang.
Strategi Penguasaan
Majapahit tidak selalu menggunakan kekerasan. Mereka juga mengandalkan:
Perdagangan laut yang maju
Pernikahan politik antar bangsawan
Kekuatan armada laut yang tangguh
Aliansi kerajaan-kerajaan kecil untuk melindungi jalur rempah-rempah dan pelabuhan strategis
Bukti Sejarah
Beberapa bukti kejayaan wilayah kekuasaan Majapahit antara lain:
Kitab Negarakertagama menyebut daftar panjang daerah taklukan
Kronik Tiongkok mencatat utusan dari wilayah Majapahit
Artefak dan pengaruh budaya Majapahit di berbagai daerah
Kesimpulan
Pada masa kejayaannya, Majapahit menjadi kekuatan terbesar di Asia Tenggara. Pengaruhnya menyebar luas melalui kontrol maritim dan perdagangan, menjadikan kerajaan ini prototipe awal integrasi kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia modern.
Comments
Post a Comment