Sejarah Lengkap Napoli: Kebangkitan dari Selatan Italia
Napoli bukan hanya sebuah klub. Ia adalah simbol harapan, perjuangan, dan kebanggaan rakyat Napoli yang memiliki identitas kultural yang kuat. Sejarah panjang klub ini berisi pasang surut yang dramatis—dari nyaris tak terdengar, menjadi pusat dunia sepak bola di era Maradona, hingga kembali ke puncak kejayaan pada abad ke-21.
Awal Berdiri dan Perjuangan Awal (1926–1950-an)
Napoli dibentuk dari penggabungan klub-klub lokal, termasuk Naples Foot-Ball Club dan Internazionale Napoli. Meski klub ini masuk dalam liga elit Italia sejak awal, mereka jarang menjadi sorotan utama. Di dekade-dekade awal, Napoli mengalami kesulitan bersaing dengan klub-klub besar utara dan lebih sering berada di papan bawah klasemen Serie A. Namun, klub tetap hidup berkat dukungan besar dari rakyat Napoli, yang melihat klub ini sebagai satu-satunya representasi mereka di panggung sepak bola nasional.
Era Pembenahan dan Bakat Lokal (1950–1970-an)
Pada dekade 1950-an hingga awal 1970-an, Napoli mulai membangun fondasi klub yang lebih kuat. Mereka mulai melahirkan talenta-talenta lokal seperti Antonio Juliano dan Giuseppe Bruscolotti, serta merekrut pemain asing berkualitas. Salah satu pencapaian awal yang cukup signifikan adalah juara Coppa Italia 1962. Ini adalah gelar pertama besar bagi klub dan menjadi awal kebangkitan yang sebenarnya. Masuk tahun 1970-an, Napoli menjadi tim yang cukup disegani di Serie A. Mereka nyaris meraih Scudetto di beberapa musim, namun selalu kalah bersaing di saat-saat terakhir.
Era Keemasan: Kedatangan Diego Maradona (1984–1991)
Tahun 1984 menjadi titik balik dalam sejarah klub saat Napoli mendatangkan Diego Armando Maradona dari FC Barcelona. Transfer ini menggemparkan dunia sepak bola karena tidak ada yang menyangka sang maestro asal Argentina akan bergabung dengan klub yang belum pernah meraih gelar liga. Namun Maradona langsung mengubah segalanya. Di bawah kepemimpinannya, Napoli meraih:
Scudetto pertama dalam sejarah pada musim 1986–1987
Coppa Italia 1987
Piala UEFA 1989 (gelar Eropa pertama klub)
Scudetto kedua musim 1989–1990
Supercoppa Italiana 1990
Prestasi ini menjadikan Napoli klub pertama dari Italia Selatan yang berhasil menaklukkan dominasi utara. Maradona menjadi dewa bagi rakyat Napoli, dan hingga kini, sosoknya masih dihormati dan dicintai di kota tersebut. Stadion San Paolo pun akhirnya diubah namanya menjadi Stadio Diego Armando Maradona.
Kejatuhan dan Kebangkrutan (1990–2004)
Setelah kepergian Maradona pada awal 1990-an, klub mengalami masa-masa sulit. Pengelolaan buruk, skandal, dan performa buruk di lapangan menyebabkan mereka terdegradasi ke Serie B, bahkan sempat jatuh ke Serie C.
Puncaknya, pada tahun 2004, Napoli dinyatakan bangkrut dan dibubarkan karena utang besar. Namun, klub ini kemudian dibangkitkan kembali oleh pengusaha film asal Italia, Aurelio De Laurentiis, dengan nama baru Napoli Soccer. Tak lama kemudian, mereka mendapatkan hak untuk menggunakan kembali nama SSC Napoli.
Kebangkitan di Abad 21 (2004–2020)
Napoli perlahan bangkit dari Serie C hingga akhirnya kembali ke Serie A pada tahun 2007. De Laurentiis mulai membangun klub dengan manajemen yang jauh lebih profesional dan sehat secara finansial.
Mereka merekrut pemain-pemain seperti Ezequiel Lavezzi, Marek Hamšík, Edinson Cavani, Gonzalo Higuaín, dan kemudian Dries Mertens. Di bawah pelatih seperti Walter Mazzarri, Rafa Benítez, dan terutama Maurizio Sarri, Napoli kembali menjadi pesaing serius Scudetto.
Mereka menjuarai Coppa Italia pada 2012 dan 2014, serta kembali tampil secara reguler di Liga Champions. Gaya bermain menyerang Napoli era Sarri bahkan mendapatkan pujian internasional dan disebut-sebut sebagai salah satu tim dengan sepak bola paling indah di Eropa.
Era Terbaru dan Scudetto Ketiga (2020–Sekarang)
Setelah beberapa musim mendekati gelar juara, Napoli akhirnya menyentuh puncak lagi pada musim 2022–2023, di bawah pelatih Luciano Spalletti. Dengan skuad yang diisi pemain-pemain seperti Khvicha Kvaratskhelia, Victor Osimhen, dan Kim Min-jae, Napoli tampil dominan sepanjang musim dan meraih Scudetto ketiga dalam sejarah klub, yang pertama sejak era Maradona.
Kemenangan ini bukan hanya sekadar gelar—ia menjadi simbol harapan, kesabaran, dan semangat rakyat Napoli yang tak pernah padam. Kota ini kembali bergembira, pesta meriah digelar, dan nama Napoli kembali bergema di Eropa.
Penutup
SSC Napoli adalah kisah tentang perjuangan rakyat kecil melawan dominasi pusat kekuasaan, tentang kebangkitan dari keterpurukan, dan tentang bagaimana sebuah kota bisa menyatu sepenuhnya dengan klub sepak bola. Dari Maradona hingga Osimhen, dari Serie C hingga Liga Champions, sejarah Napoli adalah legenda sejati dari Italia Selatan yang akan terus hidup dan dikenang sepanjang masa.
Comments
Post a Comment