Sejarah Lengkap West Ham United: Dari Klub Pekerja ke Panggung Eropa
Asal Usul dan Awal Berdiri (1895–1900)
West Ham United bermula dari klub bernama Thames Ironworks FC, yang didirikan pada tahun 1895 oleh Arnold Hills, pemilik galangan kapal Thames Ironworks and Shipbuilding Company. Klub ini dibentuk sebagai sarana rekreasi bagi para pekerja perusahaan tersebut dan mencerminkan nilai-nilai kerja keras dan semangat komunitas.
Pada tahun 1900, Thames Ironworks FC direformasi menjadi West Ham United FC, nama yang masih digunakan hingga hari ini. Mereka mulai bersaing di Southern League sebelum bergabung ke Football League pada 1919.
Pertumbuhan di Awal Abad 20 (1900–1940)
Pada awal abad ke-20, West Ham mulai membangun identitas sebagai klub yang kuat di London Timur. Mereka memainkan laga kandang di Boleyn Ground (Upton Park), yang menjadi markas mereka selama lebih dari satu abad.
West Ham mendapatkan promosi ke First Division (kasta tertinggi saat itu) untuk pertama kalinya pada 1923 dan tampil di final FA Cup pertama yang digelar di Wembley Stadium, meskipun kalah dari Bolton Wanderers. Final ini dikenal sebagai “White Horse Final” karena kerumunan besar penonton dan kuda polisi putih legendaris yang menjaga keamanan.
Era Pasang Surut dan Identitas Lokal (1940–1960)
Pasca Perang Dunia II, West Ham mengalami naik turun di liga dan lebih dikenal sebagai klub yang menekankan pengembangan pemain muda berbakat. Gaya bermain menyerang dan kemampuan mencetak pemain lokal menjadi ciri khas West Ham selama era ini.
Era Emas: 1960-an dan Tiga Pahlawan Inggris (1964–1970)
Dekade 1960-an adalah era keemasan West Ham. Di bawah manajer legendaris Ron Greenwood, klub memenangkan FA Cup 1964 dan European Cup Winners’ Cup 1965 – trofi Eropa pertama mereka. Tim ini menjadi simbol permainan atraktif dan cerdas.
Yang paling membanggakan bagi West Ham adalah kontribusi tiga pemainnya – Bobby Moore, Geoff Hurst, dan Martin Peters – dalam membawa Timnas Inggris menjuarai Piala Dunia 1966. Bobby Moore, yang merupakan kapten Inggris dan West Ham, menjadi legenda abadi klub.
Era Modern dan Stabilitas (1970–2000)
West Ham terus mempertahankan reputasi sebagai klub yang memainkan sepak bola menyerang dan membina bakat muda. Klub memenangkan FA Cup 1975 dan 1980, menjadikan mereka satu-satunya klub divisi kedua yang menjuarai FA Cup modern saat mengalahkan Arsenal pada 1980.
Selama tahun 1990-an, West Ham melahirkan sejumlah pemain top Inggris seperti Rio Ferdinand, Joe Cole, Michael Carrick, Frank Lampard, dan Jermain Defoe, semuanya berasal dari akademi yang terkenal, The Academy of Football.
Tantangan dan Kebangkitan (2000–2016)
Abad ke-21 membawa pasang surut bagi West Ham. Mereka sempat terdegradasi pada 2003 namun kembali naik dan tampil di final FA Cup 2006, kalah dramatis lewat adu penalti dari Liverpool. Periode ini juga disorot oleh kisah kontroversial transfer Carlos Tevez dan Javier Mascherano pada 2006, yang sempat mengguncang liga.
Setelah beberapa kali nyaris terdegradasi, klub ini akhirnya mulai stabil dan menatap masa depan baru ketika diumumkan akan pindah ke stadion baru.
Era Baru di London Stadium (2016–sekarang)
Pada tahun 2016, West Ham resmi meninggalkan Upton Park dan pindah ke London Stadium (bekas Stadion Olimpiade London 2012). Perpindahan ini kontroversial di kalangan fans, namun menjadi titik awal transformasi besar klub.
Di bawah manajer David Moyes, West Ham mulai tampil konsisten di papan atas Premier League. Musim 2020–21 dan 2021–22 mereka finis di posisi tinggi dan lolos ke kompetisi Eropa.
Puncaknya datang pada musim 2022–23, ketika mereka memenangkan UEFA Europa Conference League, gelar Eropa pertama mereka dalam 58 tahun. Kemenangan atas Fiorentina menjadikan West Ham sebagai klub Inggris pertama yang menjuarai kompetisi tersebut, dan menyatukan kembali hubungan emosional klub dengan para pendukungnya.
West Ham United bukan hanya sekadar klub sepak bola; ia adalah simbol dari budaya London Timur, kerja keras, komunitas, dan pengembangan talenta lokal. Dari galangan kapal hingga panggung Eropa, West Ham terus melangkah dengan semangat Forever Blowing Bubbles—lagu kebanggaan mereka yang menggema setiap kali mereka bermain di kandang. Kini, mereka kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Inggris dan Eropa.
Comments
Post a Comment